Senin, 02 Mei 2016

Tes Minat



Pengertian Minat
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi dari minat. Poerwadarminta menyatakan bahwa minat adalah sebuah perhatian, kesukaan, atau kecenderungan hati kepada sesuatu. Hurlock menyatakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan hal yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Sedangkan Holland menyatakan bahwa minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan.
Selain itu, Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat menjadi tiga, yaitu : 
(1) Minat pribadi, karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil dan cenderung menetap pada diri seseorang. Minat jenis ini dapat membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau topik tertentu. Minat ini dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan yang menimbulkan kesenangan dan memiliki arti penting bagi dirinya.
 (2) Minat situasi, merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan.
 (3) Minat dalam ciri psikologi, merupakan interaksi dari minat pribadi dengan minat lingkungan. Minat ini tidak hanya karena seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai yang tinggi.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan suatu perasaan senang atau tertarik terhadap objek tertentu (orang, aktivitas, topik), yang didukung oleh suatu pemikiran bahwa objek minat tersebut memberikan makna, arti, kesenangan atau kepuasan, dan diwujudkan dalam suatu tindakan untuk memilih aktivitas atau topik tersebut dengan bebas.
Pendapat di atas menyatakan bahwa munculnya minat disebabkan karena faktor dalam diri. Namun, selain karena faktor dalam diri seseorang (internal), minat juga dipengaruhi oleh faktor dari luar diri (eksternal). Beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi minat adalah : 
(a) Status ekonomi, jika status ekonomi seseorang baik, maka akan cenderung memperluas minat mereka untuk meningkatkan hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Jika status ekonomi kurang baik, maka seseorang cenderung mempersempit minatnya.
(b) Pendidikan, Semakin tinggi atau semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang, maka semakin besar juga kegiatan bersifat intelek yang dilakukannya.
(c) Lingkungan sosial, minat seseorang terhadap suatu objek akan dipengaruhi oleh dukungan keluarga, rekan kerja, teman sebaya, dan individu terkait lainnya.
(d) Trend, minat seseorang terhadap suatu objek juga akan dipengaruhi oleh sesuatu yang sedang menjadi mode di masyarakat.

Kuder mengelompokkan minat menjadi 10 jenis, yaitu : 
(1) Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang, dan tumbuhan.
(2) Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan mesin atau alat teknis.
(3) Minat hitungan, yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan penghitungan
(4) Minat terhadap pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta baru dan pemecahan masalah
(5) Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kemampuan mempengaruhi orang lain
(6) Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan
(7) Minat literer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah membaca dan menulis karangan
(8) Minat musik, yaitu minat terhadap musik, seperti menonton konser atau memainkan alat musik
(9) Minat layanan sosial, yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain
(10) Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.
 
Dalam mengetahui minat seseorang, ada berbagai metode yang dapat dilakukan, yaitu : 
1. Observasi. Mengetahui minat dengan metode ini memiliki keuntungan karena dapat mengamati dalam kondisi yang wajar, dan tidak dibuat-buat. Misalnya, mengetahui minat siswa SMP dan SMA, dengan cara mengamati perilaku sehari-hari di sekolah dan melihat kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih oleh masing-masing siswa tersebut. 

2. Wawancara. Wawancara juga merupakan satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui minat seseorang. Misalnya, bertanya langsung kepada siswa/i mengenai jurusan yang menarik perhatian untuk dipilih pada saat kuliah. Wawancara dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu dengan menggunakan angket atau kuesioner. 

3. Dokumentasi. Dokumentasi berbentuk catatan harian individu, hasil belajar, catatan prestasi di masa kanak-kanak akan dapat membantu seseorang melihat arah atau kecenderungan minatnya. 

4. Tes Minat. Dalam ilmu psikologi, tes minat merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui minat. Tes minat inilah pokok bahasan pada pertemuan minggu ini. Tes minat biasanya berbentuk inventori atau self report.

Kegunaan Tes Minat
Hasil tes minat jarang digunakan secara eksklusif dengan mengabaikan hasil pengukuran terhadap aspek kognitif dan aspek non kognitif yang lain, seperti : tes inteligensi, tes bakat, atau tes kepribadian. Pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam Bidang : 
(1) Pendidikan. Dalam bidang ini, tes minat diberikan untuk keperluan penjurusan siswa Sekolah Menengah Atas (IPA, IPS, atau Bahasa). Selain itu, tes minat juga dapat diberikan untuk membantu siswa menentukan jurusan yang akan dipilihnya pada saat kuliah
(2) Bidang Industri Organisasi. Dalam bidang ini, tes minat diberikan untuk keperluan seleksi calon karyawan.


Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)
Tokoh dari penyusun Tes RMIB ini adalah Rothwell dan Miller. Pada tahun 1947, Rothwell menyusun tes dengan menggunakan sembilan (9) jenis kategori pekerjaan yang ada. Lalu pada tahun 1958, Kenneth Miller mengembangkan tes tersebut dengan memperluas sembilan (9) kategori menjadi 12 kategori pekerjaan. Oleh karena itu, tes ini disebut Rothwell Miller Interest Blank (RMIB). Tes Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) dapat digunakan untuk testee dengan kelompok usia remaja hingga usia dewasa. Tes ini disajikan selama kurang lebih 20 menit, dan dapat disajikan secara individual maupun klasikal (kelompok).
Keunikan dari RMIB adalah bahwa tes ini dapat dimasukkan kedalam susunan battery tes, lebih mudah dikerjakan oleh testee, skor dapat disusun dengan lebih cepat, lebih sesuai diberikan kepada orang dewasa, dan hasil keseluruhan dari tes akan memperlihatkan pola minat dari tes. Tes ini disusun untuk mengukur minat berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan, dan ide stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan.
Pemikiran yang mendasari pembentukan tes ini adalah bahwa setiap orang memiliki konsep stereotype terhadap jenis pekerjaan yang tersedia, dan kemudian memilih pekerjaan yang sesuai dengan ide tersebut, meskipun terdapat juga stereotype yang tidak berdasarkan ide tertentu atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan yang dimaksud. Stereotype seperti ini lebih banyak mendasarkan konsepnya pada hal-hal yang menarik daripada hal-hal yang merupakan kekhususan dari pekerjaan tersebut. Tujuan terpenting dari tes ini bukan untuk mengetahui kebenaran dari stereotype tersebut, tetapi untuk mengetahui bahwa konsep tersebut benar-benar ada. Konsep tersebut merupakan pengaruh kuat terhadap konsep seseorang mengenai suatu pekerjaan. Jika seseorang menyatakan suka atau tidak suka terhadap suatu pekerjaan, maka mereka memperlihatkan sikap yang sama terhadap idenya.
RMIB merupakan formulir yang berisi daftar pekerjaan yang disusun menjadi sembilan kelompok dengan kode huruf dari A sampai I. Tes ini memiliki tiga (3) bentuk, yaitu untuk pria, wanita, dan perusahaan. Ada 12 kategori dalam RMIB, yaitu :
1. Outdoor (Out), adalah kategori minat yang mengarah pada aktivitas di luar ruangan, misalnya kegiatan outbound, travelling, eksplorasi pertambangan. Contoh pekerjaan adalah ahli pertamanan, petani bunga, peternak, nelayan, supir, penjelajah.
2.   Mechanical (Me), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang mekanik atau teknik. Contoh pekerjaan dengan minat tersebut adalah, insinyur sipil atau mesin, montir, pembuat arloji, tukang las, ahli kacamata, petugas mesin sulam, ahli reparasi permata, ahli reparasi jam.
3.   Computation (Comp), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang perhitungan. Contoh pekerjaan adalah akuntan, ahli pembukuan, auditor, kasir, pegawai urusan gaji, pegawai pajak, guru ilmu pengetahuan alam.
4.   Scientific (Sci), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang ilmu pengetahuan. Contoh pekerjaan yang aktif dalam analisa atau penelitian adalah ahli biologi, astronomi, insinyur kimia industri, peneliti, ahli matematika.
5.   Personal Contact (Pers), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Contoh pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain adalah penyiar radio, petugas wawancara, sales, pedagang keliling, pegawai rumah mode, petugas humas, ahli komunikasi, marketing.
6.   Aesthetic (Aesth), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang seni atau arsitektur. Contoh pekerjaan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat seni dan menciptakan sesuatu adalah seniman, artis, arsitek, decorator, fotografer, penata panggung, guru kesenian, pelukis, artis.
7.   Litheratur (Lith), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang literatur atau buku. Contoh pekerjaan yang berhubungan dengan buku, kegiatan membaca dan mengarang adalah wartawan, pengarang, penulis skenario, ahli perpustakaan, penulis majalah, kritikus buku, penyair, petugas administrasi.
8.   Musical (Mus), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang musik. Contoh pekerjaan yang berkaitan dengan minat ini adalah pianis konser, komponis, pemain organ, ahli pustaka, guru music.
9.   Social Service (SS), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang pelayanan sosial. Contoh pekerjaan yang sesuai dengan minat ini adalah guru SD, psikolog pendidikan, kepala sekolah, penyebar agama, petugas palang merah, petugas kesejahteraan sosial, ahli penyuluh jabatan.
10. Clerical (Cler), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang keterampilan tangan, dan tugas rutin yang menuntut ketepatan ketelitian. Contoh pekerjaan yang berkaitan dengan minat ini adalah sekretaris, notulen, pembuat kerajinan, manajer bank, petugas arsip, petugas pengiriman barang, pegawai kantor, petugas pos, petugas ekspedisi, juru ketik, penulis.
11. Practical (Prac), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan praktis dan memerlukan keterampilan. Contoh pekerjaan yang sesuai dengan minat ini adalah montir, ahli memperbaiki mesin, tukang kayu, ahli bangunan, ahli mebel, tukang cat, tukang batu, tukang sepatu, ahli penata rambut, tukang bungkus coklat, tukang binatu, penjahit, petugas mesin sulam, juru masak.
12. Medical (Med), adalah kategori minat yang mengarah pada kemampuan di bidang medis. Contoh pekerjaan yang berkaitan dengan minat ini adalah dokter umum, perawat, ahli kesehatan, ahli bedah, dokter hewan, ahli farmasi, dokter gigi, ahli kacamata, ahli rontgen, pelatih rehabilitasi, perawat orang tua.
 


Self Directed Search
            Tes minat yang dikembangkan oleh John L. Holland, yaitu Tes Self Directed Search (SDS). Dalam klasifikasi Tes Minat, Self Directed Search ini merupakan jenis tes minat yang paling baru dibandingkan jenis tes minat yang lainnya. Pada teori yang dikembangkan, John L. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara :
1. Faktor keturunan dengan segala pengaruh budaya
2. Faktor Pengaruh Luar atau Lingkungan, seperti tuntutan orang tua, pengaruh masa kecil, teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa yang dianggap memiliki peranan penting.
3. Faktor Pengetahuan Diri Sendiri. Pengetahuan diri ini diartikan sebagai kemampuan seseorang untu membedakan berbagai kemungkinan lingkungan dipandang dari sudut kemampuan sendiri. Namun ada perbedaan mendasar antara penilaian diri dan pengetahuan diri. Penilaian diri menitikberatkan pada penghargaan terhadap diri sendiri, sedangkan pengetahuan diri berisi sejumlah informasi yang dimiliki seseorang tentang dirinya. Pengetahuan diri sendiri mempunyai peranan untuk meningkatkan atau mengurangi ketetapan pilihan seseorang.
4. Tipe kepribadian pada tiap individu. Kepribadian secara khas didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan keyakinan, persepsi, emosi, sikap seseorang, dan perilaku kepribadian. Holland (1997) dan Super (1990) mengidentifikasi kepribadian sebagai sebuah faktor kunci dalam memilih jurusan dan pengembangan karir. Holland menyatakan bahwa Self Directed Search (SDS) merupakan inventori kepribadian. Namun, klasifikasi menurut keyakinannya tersebut tidak diterima diluar bidang pengembangan karir. Oleh karena itu, Self Directed Search (SDS) diklasifikasikan sebagai inventori minat karena mengukur kegemaran dan pilihan.
Dengan meyakini bahwa tipe kepribadian menjadi salah satu alasan seseorang memilih pekerjaan, maka John L. Holland membuat inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat. Inventori ini menghasilkan tipe-tipe kepribadian dalam memilih pekerjaan. Setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan suatu rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki urutan orientasi yang berbeda-beda, sehingga hal ini dapat menjelaskan mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-beda. Urutan orientasi yang pertama terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu merupakan corak hidup yang utama dan pertama ; urutan model orientasi kedua terhadap lingkungan kerja yang lainnya merupakan corak hidup yang kedua bagi seseorang untuk selanjutnya. Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan serta penilaian terhadap diri sendiri. Makin jelas penempatan urutan corak hidupnya maka akan semakin menghasilkan pola pilihan yang tepat bagi seseorang.
Berdasarkan teori VOCATIONAL PERSONALITY tersebut, John L. Holland mengembangkan tes Self Directed Seach (SDS), dengan dasar pemikiran bahwa adanya hubungan antara kepribadian dan minat, menurut enam tipe kepribadian pada bidang kejuruan. Enam tipe kepribadian tersebut ternyata juga berhubungan dengan enam model lingkungan. Setiap lingkungan akan dicari oleh orang yang memiliki ciri keterampilan, kemampuan, sikap, nilai, dan kepribadian yang berkaitan. Holland meyakini bahwa perilaku seseorang pada lingkungan tertentu ditentukan oleh interaksi antara kepribadian dan jenis lingkungan.
Konsep penting lain dari Holland adalah adanya diferensiasi atau perbedaan. Individu yang memiliki satu atau dua skor tinggi memiliki tingkat diferensiasi lebih tinggi daripada individu yang memiliki beberapa skor yang sama tingginya. Artinya, individu yang demikian, memiliki gambaran yang jelas dan stabil mengenai bakat atau minatnya. 

Interpretasi Tes Self Directed Search (SDS)
John Holland mengklasifikasikan jenis kegiatan, kemampuan, dan pekerjaan menjadi tiga yaitu : berhubungan dengan Orang, Benda, atau Ide.
1. Berkaitan dengan Orang
a. S (Social), dengan karakteristiknya adalah suka menolong sesama, pandai melakukan kegiatan mengajar, konseling, merawat, memberi informasi, menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat atau binatang untuk mencapai suatu tujuan. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang suka menolong, bersahabat dan dapat dipercaya. Contohnya : guru, konselor, perawat, pekerja sosial.
b. E (Enterprising), dengan karakteristiknya adalah suka memimpin, mempengaruhi orang lain, menjual gagasan, menghindari aktivitas yang membutuhkan observasi mendalam dan pemikiran analitis. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang enerjik, ambisius dan dapat bersosialisasi. Contohnya : sales, agen real estate, pengacara, hakim, manajer hotel, wiraniaga, produser televisi, promotor olah raga.

2. Berkaitan dengan Benda
a. R (Realistic), dengan karakteristiknya adalah memiliki keterampilan bekerja dengan mesin, alat atau binatang, menghindari aktivitas sosial seperti mengajar, penyembuhan dan penyuluh. Orang dengan tipe ini biasanya melihat diri mereka sebagai pribadi yang praktis, mekanis dan realistis. Contohnya : ahli mesin, mekanik, pertukangan, pertanian, peternakan, perkebunan, arsitek taman.
b. C (Conventional), dengan karakteristiknya adalah suka bekerja dengan angka, berkas, sesuatu yang teratur, menghindari aktivitas yang tidak terstruktur. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang teratur dan mengikuti sistem baku. Contoh : sekretaris, teller bank, akuntan, pustakawan, staf perpajakan.

3. Berkaitan dengan Ide
a. A (Art), dengan karakteristiknya adalah suka melakukan aktivitas seni, drama, keterampilan tangan, menulis sastra, menghindari aktivitas rutin, berulang. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang ekspresif, orisinal dan independen. Contohnya, desainer pakaian, penari, komposer, editor buku, dan graphic designer, seniman, sastrawan, pengarang lagu atau buku.
b. I (Investigative), dengan karakteristiknya adalah gemar dan pandai memecahkan masalah, menghindari pekerjaan yang sifatnya memimpin, menjual atau mempengaruhi orang lain. Tipe ini melihat dirinya sebagai seorang yang presisi, scientific dan intelektual. Contohnya ahli kimia, dokter gigi, physician, ahli matematik, ilmuwan, ahli komputer/programer.
 


Kuder General Interest Survey (KGIS)
KGIS merupakan evolusi terbaru dari serangkaian tes yang sangat dihormati Kuder untuk tes kejuruan yang  dikembangkan selama 50 tahun terakhir. Yang pertama dari instrument ini adalah Kuder Preference Record yang dipublikasikan pada tahun 1939. KRP mengalami beberapa revisi dan muncul pada tahun 1979 sebagai Kuder Occupational Interest Survey-Revisi (KOIS-R; Kuder & Diamond, 1979). KGIS memiliki keunikan yaitu populasinya dibatasi hanya untuk remaja yang kelas enam sampai dengan kelas dua belas. KGIS yang juga tidak biasa dalam metodologinya : persediaan menggunakan a forced-response triad format untuk mengukur minat.
Vocational Preference Inventory (VPI)
“the Vocational Preference Inventory is an objective, paper-and-pencil personality interest inventory used in vocational and career assessmen” (Holland,1985). VPI dikenal dengan model RIASEC (Realistic, Investigative, Artistic, Social,Enterprising, Conventional)
         Realistic : athletic, lacks verbal and interpersonal skills, and prefers “hands-on” or outdoors vocations such as mechanic, farmer, or electrician
         Investigative : task-oriented thinker with unconventional attitudes who fits well in scientific and scholarly positions such as chemist, physicist, or biologist
         Artistic : individualistic, avoids conventional situasions, and prefers aesthetic pursuits
         Social : uses social competencies to solve problems, likes to help  others, and prefers teaching or helping professions
         Enterprising : a leader with good selling skill who fits well in business and managerial positions
         Conventional : conforming and prefers structured roles such as bank teller or computer operator




Campbell Interest and Skill Survey (CISS)
CISS is a newer measure of self-reported interest and skill. Tes ini dirancang untuk membantu seseorang membuat pilihan karir yang terbaik dengan menjelaskan bagaimana minat dan keterampilan mereka sesuai dengan dunia pekerjaan. CISS terdiri dari 200 item minat dan 120 item kemampuan. Item minat melingkupi pekerjaan, school subject, and beberapa kegiatan pekerjaan yang bervariasi untuk peserta ujian memilih pada 6 poin skala dari yang sangat disukai sampai dengan sangat tidak disukai.
Item minat seperti berikut :
a pilot, flying commercial aircraft
a biologist, working in a research lab
a police detective, solving crimes
Item kemampuan melingkupi sebuah daftar kegiatan untuk pesrta ujian memilih pada 6 poin skala dari yang ahli sampai tidak ahli. Item kemampuan seperti berikut :
helping a family resolve its conflicts
making furniture, using woodworking and power tools
writing a magazine story
the seven Orientation are as follows :
         Influencing : mempengaruhi orang lain melalui kepemimpinan, politik, berbicara di depan umum, dan pemasaran
         Organizimg : mengorganisir pekerjaan orang lain, mengelola, dan memantau kinerja keuangan
         Helping : membantu orang lain melalui mengajar, mengobati, konseling
         Creating: menciptakan seni, sastra, produksi musik, merancang produk atau lingkungan
         Analyzing : analisis data, menggunakan matematika, melaksanakan eksperimen ilmiah
         Producing: memproduksi produk, menggunakan "hands-on" keterampilan dalam pertanian, konstruksi, dan kerajinan tangan mekanik
         Adventuring: bertualang, bersaing, dan pengambilan risiko melalui atletik, polisi, dan kegiatan militer







Daftar Referensi
Anastasi, A & Urbina, S (2007). Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks.
Gregory, J. R.(2004). Psychological Testing History, principles, and applications. US: Person
Holland, J.L (1985). Making Vocational Choices, A Theory of Vocational Personalities and Work Environtments, 2nd Edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc
Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 2, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar