Pengertian
Minat
Ada beberapa pendapat
dari para ahli mengenai definisi dari minat. Poerwadarminta menyatakan bahwa
minat adalah sebuah perhatian, kesukaan, atau kecenderungan hati kepada
sesuatu. Hurlock menyatakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan
hal yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Sedangkan Holland menyatakan
bahwa minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin
tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan.
Selain itu, Krapp,
Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat menjadi
tiga, yaitu :
(1) Minat pribadi, karakteristik kepribadian seseorang yang
relatif stabil dan cenderung menetap pada diri seseorang. Minat jenis ini dapat
membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau topik tertentu. Minat ini dapat
dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan
yang menimbulkan kesenangan dan memiliki arti penting bagi dirinya.
(2) Minat
situasi, merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi
lingkungan.
(3) Minat dalam ciri psikologi, merupakan interaksi dari minat
pribadi dengan minat lingkungan. Minat ini tidak hanya karena seseorang lebih
menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik
tersebut memiliki nilai yang tinggi.
Berdasarkan beberapa
pendapat dari para ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan
suatu perasaan senang atau tertarik terhadap objek tertentu (orang, aktivitas,
topik), yang didukung oleh suatu pemikiran bahwa objek minat tersebut
memberikan makna, arti, kesenangan atau kepuasan, dan diwujudkan dalam suatu
tindakan untuk memilih aktivitas atau topik tersebut dengan bebas.
Pendapat di atas
menyatakan bahwa munculnya minat disebabkan karena faktor dalam diri. Namun,
selain karena faktor dalam diri seseorang (internal), minat juga dipengaruhi
oleh faktor dari luar diri (eksternal). Beberapa faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi minat adalah :
(a) Status ekonomi, jika status ekonomi seseorang
baik, maka akan cenderung memperluas minat mereka untuk meningkatkan hal yang
semula belum mampu mereka laksanakan. Jika status ekonomi kurang baik, maka
seseorang cenderung mempersempit minatnya.
(b) Pendidikan, Semakin tinggi atau
semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang, maka semakin besar
juga kegiatan bersifat intelek yang dilakukannya.
(c) Lingkungan sosial, minat
seseorang terhadap suatu objek akan dipengaruhi oleh dukungan keluarga, rekan
kerja, teman sebaya, dan individu terkait lainnya.
(d) Trend, minat seseorang
terhadap suatu objek juga akan dipengaruhi oleh sesuatu yang sedang menjadi
mode di masyarakat.
Kuder mengelompokkan
minat menjadi 10 jenis, yaitu :
(1) Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat
terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang, dan tumbuhan.
(2)
Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan mesin atau
alat teknis.
(3) Minat hitungan, yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan
penghitungan
(4) Minat terhadap pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan
fakta baru dan pemecahan masalah
(5) Minat persuasif, yaitu minat terhadap
pekerjaan yang berhubungan dengan kemampuan mempengaruhi orang lain
(6) Minat
seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian,
kerajinan, dan kreasi tangan
(7) Minat literer, yaitu minat yang berhubungan
dengan masalah membaca dan menulis karangan
(8) Minat musik, yaitu minat
terhadap musik, seperti menonton konser atau memainkan alat musik
(9) Minat
layanan sosial, yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain
(10) Minat
klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.
Dalam mengetahui minat
seseorang, ada berbagai metode yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Observasi. Mengetahui minat dengan metode ini memiliki keuntungan
karena dapat mengamati dalam kondisi yang wajar, dan tidak dibuat-buat.
Misalnya, mengetahui minat siswa SMP dan SMA, dengan cara mengamati perilaku
sehari-hari di sekolah dan melihat kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih oleh
masing-masing siswa tersebut.
2. Wawancara. Wawancara juga merupakan satu metode yang dapat
digunakan untuk mengetahui minat seseorang. Misalnya, bertanya langsung kepada
siswa/i mengenai jurusan yang menarik perhatian untuk dipilih pada saat kuliah.
Wawancara dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu dengan
menggunakan angket atau kuesioner.
3. Dokumentasi. Dokumentasi berbentuk catatan harian individu, hasil
belajar, catatan prestasi di masa kanak-kanak akan dapat membantu seseorang
melihat arah atau kecenderungan minatnya.
4. Tes Minat. Dalam ilmu psikologi, tes minat merupakan salah satu
metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui minat. Tes minat inilah pokok
bahasan pada pertemuan minggu ini. Tes minat biasanya berbentuk inventori atau
self report.
Kegunaan
Tes Minat
Hasil tes minat jarang digunakan
secara eksklusif dengan mengabaikan hasil pengukuran terhadap aspek kognitif
dan aspek non kognitif yang lain, seperti : tes inteligensi, tes bakat, atau
tes kepribadian. Pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam Bidang :
(1)
Pendidikan. Dalam bidang ini, tes minat diberikan untuk keperluan penjurusan
siswa Sekolah Menengah Atas (IPA, IPS, atau Bahasa). Selain itu, tes minat juga
dapat diberikan untuk membantu siswa menentukan jurusan yang akan dipilihnya
pada saat kuliah
(2) Bidang Industri Organisasi. Dalam bidang ini, tes minat
diberikan untuk keperluan seleksi calon karyawan.
Rothwell
Miller Interest Blank (RMIB)
Tokoh dari penyusun Tes
RMIB ini adalah Rothwell dan Miller. Pada tahun 1947, Rothwell menyusun tes
dengan menggunakan sembilan (9) jenis kategori pekerjaan yang ada. Lalu pada
tahun 1958, Kenneth Miller mengembangkan tes tersebut dengan memperluas
sembilan (9) kategori menjadi 12 kategori pekerjaan. Oleh karena itu, tes ini
disebut Rothwell Miller Interest Blank (RMIB). Tes Rothwell Miller Interest
Blank (RMIB) dapat digunakan untuk testee dengan kelompok usia remaja hingga
usia dewasa. Tes ini disajikan selama kurang lebih 20 menit, dan dapat
disajikan secara individual maupun klasikal (kelompok).
Keunikan dari RMIB
adalah bahwa tes ini dapat dimasukkan kedalam susunan battery tes, lebih mudah
dikerjakan oleh testee, skor dapat disusun dengan lebih cepat, lebih sesuai
diberikan kepada orang dewasa, dan hasil keseluruhan dari tes akan memperlihatkan
pola minat dari tes. Tes ini disusun untuk mengukur minat berdasarkan sikap
seseorang terhadap suatu pekerjaan, dan ide stereotype terhadap pekerjaan yang
bersangkutan.
Pemikiran yang
mendasari pembentukan tes ini adalah bahwa setiap orang memiliki konsep
stereotype terhadap jenis pekerjaan yang tersedia, dan kemudian memilih
pekerjaan yang sesuai dengan ide tersebut, meskipun terdapat juga stereotype
yang tidak berdasarkan ide tertentu atau tidak ada hubungannya sama sekali
dengan pekerjaan yang dimaksud. Stereotype seperti ini lebih banyak mendasarkan
konsepnya pada hal-hal yang menarik daripada hal-hal yang merupakan kekhususan
dari pekerjaan tersebut. Tujuan terpenting dari tes ini bukan untuk mengetahui
kebenaran dari stereotype tersebut, tetapi untuk mengetahui bahwa konsep
tersebut benar-benar ada. Konsep tersebut merupakan pengaruh kuat terhadap
konsep seseorang mengenai suatu pekerjaan. Jika seseorang menyatakan suka atau
tidak suka terhadap suatu pekerjaan, maka mereka memperlihatkan sikap yang sama
terhadap idenya.
RMIB merupakan formulir
yang berisi daftar pekerjaan yang disusun menjadi sembilan kelompok dengan kode
huruf dari A sampai I. Tes ini memiliki tiga (3) bentuk, yaitu untuk pria,
wanita, dan perusahaan. Ada 12 kategori dalam RMIB, yaitu :
1. Outdoor (Out),
adalah kategori minat yang mengarah pada aktivitas di luar ruangan, misalnya
kegiatan outbound, travelling, eksplorasi pertambangan. Contoh pekerjaan adalah
ahli pertamanan, petani bunga, peternak, nelayan, supir, penjelajah.
2. Mechanical (Me), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang mekanik atau teknik. Contoh pekerjaan dengan
minat tersebut adalah, insinyur sipil atau mesin, montir, pembuat arloji,
tukang las, ahli kacamata, petugas mesin sulam, ahli reparasi permata, ahli
reparasi jam.
3. Computation (Comp), adalah kategori minat
yang mengarah pada kemampuan di bidang perhitungan. Contoh pekerjaan adalah
akuntan, ahli pembukuan, auditor, kasir, pegawai urusan gaji, pegawai pajak,
guru ilmu pengetahuan alam.
4. Scientific (Sci), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang ilmu pengetahuan. Contoh pekerjaan yang aktif
dalam analisa atau penelitian adalah ahli biologi, astronomi, insinyur kimia
industri, peneliti, ahli matematika.
5. Personal Contact (Pers), adalah kategori
minat yang mengarah pada kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Contoh
pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain adalah penyiar radio, petugas
wawancara, sales, pedagang keliling, pegawai rumah mode, petugas humas, ahli
komunikasi, marketing.
6. Aesthetic (Aesth), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang seni atau arsitektur. Contoh pekerjaan yang
berhubungan dengan hal-hal yang bersifat seni dan menciptakan sesuatu adalah
seniman, artis, arsitek, decorator, fotografer, penata panggung, guru kesenian,
pelukis, artis.
7. Litheratur (Lith), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang literatur atau buku. Contoh pekerjaan yang
berhubungan dengan buku, kegiatan membaca dan mengarang adalah wartawan,
pengarang, penulis skenario, ahli perpustakaan, penulis majalah, kritikus buku,
penyair, petugas administrasi.
8. Musical (Mus), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang musik. Contoh pekerjaan yang berkaitan dengan
minat ini adalah pianis konser, komponis, pemain organ, ahli pustaka, guru
music.
9. Social Service (SS), adalah kategori minat
yang mengarah pada kemampuan di bidang pelayanan sosial. Contoh pekerjaan yang
sesuai dengan minat ini adalah guru SD, psikolog pendidikan, kepala sekolah,
penyebar agama, petugas palang merah, petugas kesejahteraan sosial, ahli
penyuluh jabatan.
10. Clerical (Cler), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang keterampilan tangan, dan tugas rutin yang
menuntut ketepatan ketelitian. Contoh pekerjaan yang berkaitan dengan minat ini
adalah sekretaris, notulen, pembuat kerajinan, manajer bank, petugas arsip,
petugas pengiriman barang, pegawai kantor, petugas pos, petugas ekspedisi, juru
ketik, penulis.
11. Practical (Prac), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan praktis dan memerlukan keterampilan. Contoh pekerjaan
yang sesuai dengan minat ini adalah montir, ahli memperbaiki mesin, tukang
kayu, ahli bangunan, ahli mebel, tukang cat, tukang batu, tukang sepatu, ahli
penata rambut, tukang bungkus coklat, tukang binatu, penjahit, petugas mesin
sulam, juru masak.
12. Medical (Med), adalah kategori minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang medis. Contoh pekerjaan yang berkaitan dengan
minat ini adalah dokter umum, perawat, ahli kesehatan, ahli bedah, dokter
hewan, ahli farmasi, dokter gigi, ahli kacamata, ahli rontgen, pelatih
rehabilitasi, perawat orang tua.
Self
Directed Search
Tes
minat yang dikembangkan oleh John L. Holland, yaitu Tes Self Directed Search
(SDS). Dalam klasifikasi Tes Minat, Self Directed Search ini merupakan jenis
tes minat yang paling baru dibandingkan jenis tes minat yang lainnya. Pada
teori yang dikembangkan, John L. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan
pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara :
1. Faktor
keturunan dengan segala pengaruh budaya
2. Faktor
Pengaruh Luar atau Lingkungan, seperti tuntutan orang tua, pengaruh masa
kecil, teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa yang dianggap memiliki
peranan penting.
3. Faktor
Pengetahuan Diri Sendiri. Pengetahuan diri ini diartikan sebagai kemampuan
seseorang untu membedakan berbagai kemungkinan lingkungan dipandang dari sudut
kemampuan sendiri. Namun ada perbedaan mendasar antara penilaian diri dan
pengetahuan diri. Penilaian diri menitikberatkan pada penghargaan terhadap diri
sendiri, sedangkan pengetahuan diri berisi sejumlah informasi yang dimiliki
seseorang tentang dirinya. Pengetahuan diri sendiri mempunyai peranan untuk
meningkatkan atau mengurangi ketetapan pilihan seseorang.
4. Tipe
kepribadian pada tiap individu. Kepribadian secara khas didefinisikan
sebagai jumlah keseluruhan keyakinan, persepsi, emosi, sikap seseorang, dan
perilaku kepribadian. Holland (1997) dan Super (1990) mengidentifikasi
kepribadian sebagai sebuah faktor kunci dalam memilih jurusan dan pengembangan
karir. Holland menyatakan bahwa Self Directed Search (SDS) merupakan inventori
kepribadian. Namun, klasifikasi menurut keyakinannya tersebut tidak diterima
diluar bidang pengembangan karir. Oleh karena itu, Self Directed Search (SDS)
diklasifikasikan sebagai inventori minat karena mengukur kegemaran dan pilihan.
Dengan meyakini bahwa
tipe kepribadian menjadi salah satu alasan seseorang memilih pekerjaan, maka
John L. Holland membuat inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat.
Inventori ini menghasilkan tipe-tipe kepribadian dalam memilih pekerjaan.
Setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang
disebut model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan
suatu rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki
urutan orientasi yang berbeda-beda, sehingga hal ini dapat menjelaskan mengapa
setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-beda. Urutan orientasi yang
pertama terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu merupakan corak hidup
yang utama dan pertama ; urutan model orientasi kedua terhadap lingkungan kerja
yang lainnya merupakan corak hidup yang kedua bagi seseorang untuk selanjutnya.
Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan
serta penilaian terhadap diri sendiri. Makin jelas penempatan urutan corak
hidupnya maka akan semakin menghasilkan pola pilihan yang tepat bagi seseorang.
Berdasarkan teori
VOCATIONAL PERSONALITY tersebut, John L. Holland mengembangkan tes Self
Directed Seach (SDS), dengan dasar pemikiran bahwa adanya hubungan antara
kepribadian dan minat, menurut enam tipe kepribadian pada bidang kejuruan. Enam
tipe kepribadian tersebut ternyata juga berhubungan dengan enam model
lingkungan. Setiap lingkungan akan dicari oleh orang yang memiliki ciri
keterampilan, kemampuan, sikap, nilai, dan kepribadian yang berkaitan. Holland
meyakini bahwa perilaku seseorang pada lingkungan tertentu ditentukan oleh
interaksi antara kepribadian dan jenis lingkungan.
Konsep penting lain
dari Holland adalah adanya diferensiasi atau perbedaan. Individu yang memiliki
satu atau dua skor tinggi memiliki tingkat diferensiasi lebih tinggi daripada
individu yang memiliki beberapa skor yang sama tingginya. Artinya, individu
yang demikian, memiliki gambaran yang jelas dan stabil mengenai bakat atau
minatnya.
Interpretasi
Tes Self Directed Search (SDS)
John Holland mengklasifikasikan jenis kegiatan,
kemampuan, dan pekerjaan menjadi tiga yaitu : berhubungan dengan Orang, Benda,
atau Ide.
1.
Berkaitan dengan Orang
a. S (Social), dengan karakteristiknya adalah suka
menolong sesama, pandai melakukan kegiatan mengajar, konseling, merawat,
memberi informasi, menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat
atau binatang untuk mencapai suatu tujuan. Tipe ini melihat dirinya sebagai
pribadi yang suka menolong, bersahabat dan dapat dipercaya. Contohnya : guru,
konselor, perawat, pekerja sosial.
b. E (Enterprising), dengan karakteristiknya adalah
suka memimpin, mempengaruhi orang lain, menjual gagasan, menghindari aktivitas
yang membutuhkan observasi mendalam dan pemikiran analitis. Tipe ini melihat
dirinya sebagai pribadi yang enerjik, ambisius dan dapat bersosialisasi.
Contohnya : sales, agen real estate, pengacara, hakim, manajer hotel, wiraniaga,
produser televisi, promotor olah raga.
2.
Berkaitan dengan Benda
a. R (Realistic), dengan karakteristiknya adalah
memiliki keterampilan bekerja dengan mesin, alat atau binatang, menghindari
aktivitas sosial seperti mengajar, penyembuhan dan penyuluh. Orang dengan tipe
ini biasanya melihat diri mereka sebagai pribadi yang praktis, mekanis dan
realistis. Contohnya : ahli mesin, mekanik, pertukangan, pertanian, peternakan,
perkebunan, arsitek taman.
b. C (Conventional), dengan karakteristiknya adalah
suka bekerja dengan angka, berkas, sesuatu yang teratur, menghindari aktivitas
yang tidak terstruktur. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang teratur
dan mengikuti sistem baku. Contoh : sekretaris, teller bank, akuntan,
pustakawan, staf perpajakan.
3.
Berkaitan dengan Ide
a. A (Art), dengan karakteristiknya adalah suka
melakukan aktivitas seni, drama, keterampilan tangan, menulis sastra,
menghindari aktivitas rutin, berulang. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi
yang ekspresif, orisinal dan independen. Contohnya, desainer pakaian, penari,
komposer, editor buku, dan graphic designer, seniman, sastrawan, pengarang lagu
atau buku.
b. I (Investigative), dengan karakteristiknya adalah
gemar dan pandai memecahkan masalah, menghindari pekerjaan yang sifatnya
memimpin, menjual atau mempengaruhi orang lain. Tipe ini melihat dirinya
sebagai seorang yang presisi, scientific dan intelektual. Contohnya ahli kimia,
dokter gigi, physician, ahli matematik, ilmuwan, ahli komputer/programer.
Kuder
General Interest Survey (KGIS)
KGIS merupakan evolusi
terbaru dari serangkaian tes yang sangat dihormati Kuder untuk tes kejuruan
yang dikembangkan selama 50 tahun
terakhir. Yang pertama dari instrument ini adalah Kuder Preference Record yang
dipublikasikan pada tahun 1939. KRP mengalami beberapa revisi dan muncul pada
tahun 1979 sebagai Kuder Occupational Interest Survey-Revisi (KOIS-R; Kuder &
Diamond, 1979). KGIS memiliki keunikan yaitu populasinya dibatasi hanya untuk
remaja yang kelas enam sampai dengan kelas dua belas. KGIS yang juga tidak
biasa dalam metodologinya : persediaan menggunakan a forced-response triad
format untuk mengukur minat.
Vocational Preference Inventory (VPI)
“the Vocational
Preference Inventory is an objective, paper-and-pencil personality interest
inventory used in vocational and career assessmen” (Holland,1985). VPI dikenal
dengan model RIASEC (Realistic, Investigative, Artistic, Social,Enterprising,
Conventional)
•
Realistic : athletic, lacks verbal and
interpersonal skills, and prefers “hands-on” or outdoors vocations such as mechanic,
farmer, or electrician
•
Investigative : task-oriented thinker
with unconventional attitudes who fits well in scientific and scholarly
positions such as chemist, physicist, or biologist
•
Artistic : individualistic, avoids
conventional situasions, and prefers aesthetic pursuits
•
Social : uses social competencies to
solve problems, likes to help others,
and prefers teaching or helping professions
•
Enterprising : a leader with good
selling skill who fits well in business and managerial positions
•
Conventional : conforming and prefers
structured roles such as bank teller or computer operator
Campbell
Interest and Skill Survey (CISS)
CISS
is a newer measure of self-reported interest and skill. Tes ini dirancang untuk
membantu seseorang membuat pilihan karir yang terbaik dengan menjelaskan
bagaimana minat dan keterampilan mereka sesuai dengan dunia pekerjaan. CISS
terdiri dari 200 item minat dan 120 item kemampuan. Item minat melingkupi
pekerjaan, school subject, and beberapa kegiatan pekerjaan yang bervariasi
untuk peserta ujian memilih pada 6 poin skala dari yang sangat disukai sampai
dengan sangat tidak disukai.
Item minat seperti
berikut :
a pilot, flying
commercial aircraft
a biologist, working in
a research lab
a police detective,
solving crimes
Item kemampuan
melingkupi sebuah daftar kegiatan untuk pesrta ujian memilih pada 6 poin skala
dari yang ahli sampai tidak ahli. Item kemampuan seperti berikut :
helping a family
resolve its conflicts
making furniture, using
woodworking and power tools
writing a magazine
story
the seven Orientation
are as follows :
•
Influencing : mempengaruhi orang lain
melalui kepemimpinan, politik, berbicara di depan umum, dan pemasaran
•
Organizimg : mengorganisir pekerjaan
orang lain, mengelola, dan memantau kinerja keuangan
•
Helping : membantu orang lain melalui
mengajar, mengobati, konseling
•
Creating: menciptakan seni, sastra,
produksi musik, merancang produk atau lingkungan
•
Analyzing : analisis data, menggunakan
matematika, melaksanakan eksperimen ilmiah
•
Producing: memproduksi produk,
menggunakan "hands-on" keterampilan dalam pertanian, konstruksi, dan
kerajinan tangan mekanik
•
Adventuring: bertualang, bersaing, dan
pengambilan risiko melalui atletik, polisi, dan kegiatan militer
Daftar
Referensi
Anastasi, A & Urbina, S (2007). Tes Psikologi,
Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks.
Gregory, J. R.(2004). Psychological Testing History,
principles, and applications. US: Person
Holland, J.L (1985). Making Vocational Choices, A
Theory of Vocational Personalities and Work Environtments, 2nd Edition. New
Jersey : Prentice Hall, Inc
Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan
dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 2, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar